MAKALAH DASAR - DASAR BIMBINGAN KONSELING
Perkembangan BK, BK Perkembangan/Komprehensif dan Pola 17+
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sudah sejak lama berkembang anggapan
bahwa bimbingan dan konseling ditujukan pada siswa yang bermasalah, khususnya
siswa yang melakukan kesalahan atau pelanggaran tata tertib sekolah. Tentu saja
anggapan tersebut dapat menyesatkan cenderung berbahaya, terutama bagi guru BK
yang melaksanakan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Padahal, visi BK sudah jelas yakni membantu memberikan layanan dalam
mengembangkan segala potensi dan kepribadian sisiwa secara optimal.
Secara oprasional, program Bimbingan
Konseling diwujudkan dalam berbagai layanan yang diberikan kepada siswa untuk
memecahkan masalah-masalah yang menghambat perkembangan psikologi dan sosial
yang berpengaruh besar dalam perkembangan dan pertumbuhan siswa, kepribadian,
intelegensi, emosional, religius, dan sosial. Namun demikian, pelayanan
Bimbingan dan Konseling tidak hanya bersifat kuratif melainkan juga bersifat
pengembangan.
Di sekolah memberikan layanan bimbingan
dan konseling pada siswa dalam menghadapi berbagai tantangan, kesulitan,
masalah aktual yang timbul, agar siswa dapat berkembang secara optimal.
Pelayanan bantuan yang diberikan tidak terbatas pada bidang sekolah saja
melainkan mencakup seluruh aspek kehidupan anak. Tentu saja semua aspek
kehidupan anak selalu dipandang dari sudut pandang perkembanngan individual dan
integrasi kepribadian masing-masing anak. Hal ini mengingat bahwa anak adalah
makhluk yang unik, artinya tidak ada manusia yang sama satu sama lainnya, baik
dalam sifat maupun kemampuannya.
B.
Rumusan Masalah
v Bagaimanakah Sejarah Perkembangan BK
?
v Apa pengertian Bimbingan
Komprehensif ?
v Apa Tujuan
Bimbingan Komprehensif?
v Apa Fungsi
Bimbingan Komprehensif?
v Apa Saja Layanan Dan Strategi Yang Ada Dalam
Bimbingan Komprehensif?
v Apa Pengertian Pola 17 +?
v Apa Saja Layanan Dan Strategi Yang Ada Didalam Pola 17 +?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1)
Bagi Penulis
Disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan Dosen
dalam mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan Konseling.
2)
Bagi Pembaca
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang bagaimana
sejarah Perkembangan BK, BK Perkembangan/ Komprehensif dan mengenai polo 17+
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERKEMBANGAN BK
a.
Perkembangan Bimbingan Konseling di Indonesia
Perkembangan layanan bimbingan konseling di Indonesia berbeda
dengan di Amerika, perkembangan layanan bimbingan di Amerika dimulai dari usaha
perorangan dan pihak swasta, kemudian berangsur-angsur menjadi usaha pemerintah,
sementara di Indonesia Perkembangannya dimulai dengan kegiatan di sekolah dan
usaha- usaha pemerintah layanan Bimbingan Konseling di Indonesia mulai
dibicarakan secara terbuka sejak tahun 1962. Perumusan dan pencantuman resmi
didalam rencana pembelajaran disusun dengan berbagai kegiatan pengembangan
layanan bimbingan konseling di sekolah. Seperti rapat kerja, penataran dan loka
karya. dari usaha ini adalah didirikannya jurusan bimbingan dan penyuluhan di
fakultas Pendidikan IKIP ( Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan ), salah satu
yang membuka jurusan bimbingan dan penyuluhan adalah IKIP Bandung,yaitu pada
tahun 1963. IKIP Bandung sekarang udah berganti nama yaitu Universitas
Pendidikan Indonesia.
Pada tahun 1970, atau 1971 peranan bimbingan mendapat
perhatian menjadi gagasan sekolah pembangunan ini kemudan dituangkan dalam
program sekolah menengah pembangunan persiapan (SMPP), yang berupa proyek
percobaan dan peralihan dari sistem persekolahan lama menjadi sekolah
pembangunan. Pembentukan SMPP ini dimaktubkan dalam surat mentri pendidikan dan
kebudayaan Nomor 0199/0/1973. Untuk melaksanakan bimbingan dan penyuluhan di
SMPP ini telah menyusun program bimbingan dan penyuluhan SMPP.
Badan pengembangan pendidikan Bandung dan Jakarta
telah berhasil menyusun dua naskah penting dalam sejarah perkembangan layanan
bimbingan di Indonesia yaitu:
1. Pola dasar rencana dan pengembangan program
bimbingan dan penyuluhan melalui proyek-proyek perintis sekolah pembangunan.
2. Pedoman pelayanan bimbingan pada proyek-proyek
sekolah perintis pembangunan.
Secara formal bimbingan dan konseling di sekolah di
programkan di sekolah sejak diberlakukanny kurikulum 1975, yang menyatakan
bimbingan dan penyuluhan secara integral dalam pendidikan di sekolah. Pada
tahun 1975 berdiri ikatan petugas bimbingan Indonesia (IPBI) di Malang. Yang
memberi pengaruh terhadap perluasan program bimbingan di sekolah.
b. Perkembangan layanan BK di
Amerika
Sampai
awal abad ke 20 belum ada konselor di sekolah gerakan bimbingan di sekolah
mulai berkembang sebagai dampak dari refolusi industri, dan keragaman latar
belakang para siswa yang masuk ke sekolah-sekolah negeri. Pada tahun 1898 Jesse
B. Davis seorang konselor sekolah di Detroit mulai memberikan pelayanan
konseling pendidikan dan pekerjaan di SMA.
Pada tahun 1950 terjadi peristiwa peluncuran Sputnik I
Uni Soviet, warga Negara Amerika Serikat berfikir bahwa peristiwa ini merupakan
isyarat tentang dominasi Uni Soviet dalam bidang teknologi industry dan bidang
ilmiah lainnya.
Pada bulan September tahun 1958 kongres menyususun
undang-undang pertahanan pendidikan nasional undang-undang ini. Memberikan
kewenagan kepada pemerintah untuk mengadakan dana bagi pendidikan, seperti
untuk pelatihan para konselor SLTP dan SLTA dan mengembangkan program testing,
program konseling sekolah dan program bimbingan lainnya.
Selama tahun 1960, 1970, dan 1980-an, telah terjadi perkembangan
dalam peran dan fungsi konselor sekolah. Pada tahun 1975 The Education Act For
All Handicaped Children menyediakan dana untuk memberikan layanan pendidikan
secara khusus kepada anak-anak cacat. Setelah Perang Dunia II, bimbingan dan
konseling lebih menunjukkan manfaatnya
bagi masyarakat. Bimbingan dan konseling banyak bergerak di lapangan
ketentaraan.
B.
BK PERKEMBANGAN / KOMPREHENSIF
a.
Pengertian
Bimbingan
komprehensif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik melalui layanan
dasar bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan individual dan
dukungan system sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
b. Tujuan
Secara
umum tujuan dari pola bimbingan 17+ dan bimbingan komprehnsif adalah
sama, yaitu membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya,
serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan
merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja. Secara khusus bertujuan
untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan
serta memberikan arah kerja atau sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK
/ konselor. Akan tetapi bimbingan komprehensif juga bertujuan untuk meengembangkan
pola 17+ yang ada sekarang.
c. Fungsi
v Fungsi pemahaman, yaitu fungsi
bimbingan yang akan dapat menghasilkan pemahaman tentang diri siswa yang dapat
digunakan dalam rangka pengembangan siswa.
v Fungsi pencegahan, yaitu fungsi
bimbingan yang bermaksud agar siswa tidak mengalami sesuatu kesulitan.
v Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi
bimbingan dalam membantu sisiwa untuk dapat menyesuaikan diri denagn
lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
v Fungsi pemecahan, yaitu fungsi
bimbingan yang membantu memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan data
tentang latar belakang timbulnya masalah.
d. Layanan dan strategi
v Layanan dasar bimbingan
Layanan dasar bimbingan adalah
layanan bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa mengembangkan perilaku
efektif dan meningkatkan ketrampilan-ketrampilan hidupnya. Isi layanan dasar
bimbingan sebagai berikut :
·
Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME.
·
Kerja sama dalam kelompok dan .
·
Peranan soaial laki-laki dan poerempuan .
·
Penerimaan keadaan diri dan penggunanannya secara efektif.
·
Pengembangan sikap dan perilaku emosional yang mantap.
·
Persiapan diri kearah kemandirian ekonomi.
·
Pemilihan dan persiapan kerja.
·
Pengembangan sikap positif terhadap perkawinan dan kehidupan
berkeluarga.
·
Pengembangan ketrampilan intelektual dan pemahaman
konsep-konsep yang. diperlukan untuk menjadi warga Negara yang baik.
·
Pengembangan sikap dan perilaku social yang bertanggung
jawab.
·
Pemahaman nilai-nilai dan etika hidup bermasyarakat.
Strategi, teknik, dan manajemen
·
Bimbingan klasikal
·
Bimbingan kelompok
·
Kolaborasi konselor guru
·
Kolaborasi orang tua
·
Teknik lainnya
v Layanan Responsif
Layanan responsive adalah layanan
bimbingan yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat
penting oleh siswa pada saat ini. Layanan ini lebih preventif atau mungkin
kuratif. Isi layanan responsive adalah :
·
Bidang pendidikan
·
Bidang belajar
·
Bidang social
·
Bidang pribadi
·
Bidang disiplin
·
Bidang narkotika
·
Bidang perilaku seksual
Strategi, teknik, dan manajemen
·
Konsultasi
·
Konseling individu
·
Konseling krisis
·
Rujukan
·
Bimbingan teman sebaya
·
Teknik lainnya
v Layanan Perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual adalah upaya bimbingan yang
bertujuan membantu seluruh siswa membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana
pendidikan, karier, dan kehidupan social pribadinya. Isi dari layanan
perencanaa individual adalah :
·
Bidang pendidikan
·
Bidang karier
·
Bidang social pribadi
Strategi, teknik, dan manajemen
·
Penilaian Individu/Kelompok
·
Bantuan Individu/Kelompok
·
Teknik lainnya
v Dukungan Sistem
Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang
bertujuan untuk memantapkan, memelihara, serta meningkatkan program bimbingan .
Srategi, teknik, dan manajemen
·
Pengembangan Profesi
Konsultasi, Kolaborasi
·
Sistem manajemen
·
Kesepakatan
·
Evaluasi akuntabiliti
C.
POLA 17+
a.
Pengertian 17+
Pola bimbingan dan konseling
17+ adalah program bimbingan dan
konseling / pemberian bantuan kepada
peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, 6 layanan
pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.
b.
Layanan Yang Ada Dalam Pola 17+
i.
Layanan dan Strategi
v
Layanan orientasi, layanan yang di tujukan untuk peserta
didik atau siswa baru guna memberikan pemahaman dan
penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Hasil yang
diharapkan dari layanan ini adalah peserta didik dapat menyesuaikan diri
terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang
mendukung keberhasilannya.
v
Layanan informasi. Layanan yang bertujuan untuk membekali
peserta didik dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal
yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan pola
kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan anggota masyarakat. Layanan
informasi berupaya memenuhi kekurangan seseorang akan informasi yang
dibutuhkan.
v
Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu serangkaian
kegiatan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik agar dapat
menyalurkan/menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah, kegiatan
belajar, penjurusan, kelompok, belajar,pilihan pekerjaan, dll. Sesuai dengan
bakat, minat, kemampuan, serta kondisi fisik dan psikisnya.
v
Layanan pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan
konseling
yang memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,serta
berbagai aspek tujuan daan kegiatan lainnya yang berguna untuk kehidupannya.
v
Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang
memungkinkan peserta didik memperoleh pelayanan secara pribadi melalui tatap
muka dengan konselor atau guru pembimbingdalam rangka pembahasan dan
pengentasan masalah yang di hadapi peserta didik.
v
Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui
dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu.
v
Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik mempero;eh kesempatan untuk
membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami melaui dinamika
kelompok, terfokus pada masalah pribadi.
v
Layanan konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang di berikan kepada seseorang untuk memperoleh wawasan, pemahaman, dan
cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain.
v
Layanan mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang sedang dalam keadaan tidak
menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling bertentangan dan bermusuhan.
ii.
Bimbingan
v Binbingan pribadi, yaitu bidang
layanan pengembangan kemampuan mengatasai masalah-masalaah pribadi dan
kepribadian, berkenaan dengan aspek-aspek intelektual, afektif dan motorik.
v Bimbingan soaial, yaitu bidang
layanan pengembangan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah social, dalam
kehidupan keluarga, disekolah, maupuin di masyarakat juga upaya dalam
berinteraksi dengan masyarakat.
v Bimbingan karier, yaitu layanan yang
merencanakan dan mempersiapkan masa depan karier peserta didik.
v Bimbingan belajar, yaitu layanan
untuk mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses
pembelajaran.
v Bimbingan keberagamaan, yaitu
layanan untuk memilih dan menganut kepercayaan sesuai dengan dirinya.
v Bimbingan keberkeluargaan, yaitu
layanan yang berkenaan dengan masalah keluarga.
iii.
Kegiatan pendukung
v Aplikasi instrumentasi, yaiitu
kegiatan pendukung berupa pengumpilan
data dan keterangan tentang peserta didik dan lingkungan yang lebih luas yang
dilakukan baik dengan tes maupun non tes.
v Himpunan data, yaitu kegiatan untuk
menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan peserta didik.
v Konferensi kasus, yaitu kegiatan
bimbingan dan konseling untuk membahas permaslahan yang dialami oleh peserta
didik dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang
diharapkan dapat meberikan penyelesaian.
v Kunjungan rumah, yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi
pemecaha masalah yang dialami peserta didik melalui kunjungan rumahnya.
v Alih tangan kasus, yaitu kegiatan
bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan
tuntas terhadap masalah yang di alami peserta didik dengan memindahkan
penanganan ke pihak yang lebih kompeten dan berwenang.
v Terapi kepustakaan. Yaitu kegiatan
pemecahan masalah dengan buku.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa :
v Perkembangan BK adalah sejarah tentang bagaimana
berdirinya bimbingan dan konseling di dunia, diantaranya di Amerika dan
Indonesia. Dan seiring berjalannya waktu, bimbingan dan konseling berkembang di
seluruh dunia dalam bidang konseling dan penyuluhan.
v Bimbingan komperehensif merupakan suatu pemberian bantuan
kepada peserta didik dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dan juga
mengarahkan kemana arah yang harus dipilihnya.
v
Pola bimbingan dan konseling
17+ adalah program bimbingan dan
konseling / pemberian bantuan kepada
peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, 6 layanan
pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.
B. Saran
Sebaiknya konselor disekolah dapat memilih pola yang
cocok untuk diterapkan disekolah tersebut. Untuk pihak sekolah sebaiknya dapat
memisahkan antara konselor dan tata tertib agar tidak timbul anggapan bahwa
guru bimbingan dan konseling adalah polisi sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Syamsu
&Nurihsan, juntika.2010.landasan bimbingan dan konseling.bandung :
PT.REMAJA ROSDAKARYA
Lufensio-trio.blogspot.com mei 2012,17:21
Prayitno dan Erman amti,2006.Dasar-dasar Bimbingan dan
Konseling.jakarta : Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar