Pengikut

Minggu, 09 Desember 2012

my school and my live



         Rasa-rasanya kemarin itu, kita baru saja selesai POSBA (Pekan Orientasi Siswa baru). POSBA merupakan istilah yang di gunakan di SMA Dwiwarna untuk organisasi penerimaan siswa baru. SMA Dwiwarna boarding school bogor yup itulah sekolahku tempat di mana aku dan teman-temanku yang berasal dari seluruh penjuru daerah di Indonesia menerima pelajaran, berbagi suka dan duka, menjalin rasa kebersamaan  yang sangat kuat.
       Banyak orang yang mengira bahwa SMA Dwiwarna merupakan sekolah pesantren, tetapi pada kenyataannya tidak, SMA Dwiwarna sama seperti SMA swasta lainnya. Perbedaannya adalah SMA Dwiwarna merupakan sekolah yang berlandaskan islam. Jadi, menjadi siswa dan siswi di sekolah ini adalah mereka-mereka yang beragama islam.
        SMA Dwiwarna merupakan salah satu sekolah unggulan yang terletak di kota bogor jalan raya parung KM 40 tepatnya di desa Bojong sari kecamatan parung. Salah satu keunggulan dari sekolah ini adalah merupakan miniature dari Negara Indonesia. Kenapa di katakana demikian? Karena siswa-siswi SMA Dwiwarna berasal dari berbagai derah di Indonesia. Ada yang dari pula Sumatra, jawa, NTT, NTB, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan papua.
         Kami datang dari suku yang berbeda, kami datang dari daerah yang berbeda, kami datang dari ras yang berbeda, kami datang dari keluarga yang berbeda, kami juga datang dari kehidupan yang berbeda ada yang kaya dan ada juga yang sederhana. Meskipun memiliki banyak perbedaan di antara kami, kami juga mempunyai beberapa kesamaan, diantaranya kami mempunya agama yang sama, bangsa dan Negara yang sama, dan tujuan yang sama.
        Nama saya Salia Uriepa, saya mempunyai tiga panggilan  dua panggilan  kesayangan yang datang dari keluarga dan teman-teman. Dua nama tersebuta adalah sally dan lia. Sally adalah panggilan kesayangan yang di berikan oleh sahabat-sahabat tercintaku dan lia adalah panggilan saya keluargaku. Ayahku sering memanggilku dengan panggilan Nona, ayah tidak pernah memanggilku dengan nama lia ataupun Sally. Ayah memanggilku dengan nama Salia ketikau lagi kesal padaku itupun nama yang ayah sebut bukan salia saja, melainkan Salia uriepa yang merupakan nama lengkap selain itu nama Salia jua yah gunakan ketika memperkenalkan aku denga temannya atau ke siapapun. Intinya aku sayang ayah.
        Nah, ibuku beda lagi, ibuku kadang manggil lia, kaka, nona, sally dan naker. Tetapi ibu lebih seringnya manggil pake nama lia dan kaka kalau di situ ada adik-adikku, mungkin maksudnya agar adik-adikku memanggilku kaka juga, soalnyakan aku anak pertama otomatis lebih tua dong dari mereka. Namaku yang terakhir itu rada aneh sih, ceritanya tu gini. Waktu itu aku masih kelas tiga SD nah pas liburan kenaikan kelas aku di ajak nenek liburan bareng om di fakfak yaudah aku ikut aja wong aku di ajak liburan apa apa gratis lagi, siap yang nggak mau. Nah di fakfak pada saat itu aku, nenek dan anaknya yang ke lima aku manggilnya made yang merupakan singkatan dari mama ade, kenapa??? karena dia adalah saudara kadung dari ibuku, oranya baiiiiiiiiiiiiik banget, lucu, penyayang pokoknya the best lah oranya, sama seperti nenek dan ibuku. Kita bertiga baru pulang dari rumah saudaranya nenek berarti nenekku juga iyakan???? Hehehehe…
         Kita pulangnya nebeng angkot, nah saat on the way supir angkotnya nanya ke nenekku “ mau kemana bu” nah sebelum nenekku sempat menjawab, aku langsung nyerocos aja “ depnaker om” jawab ku dengan semangat. Mendengar perkataan ku nenek dan made serampak katawain aku, aku langsung malu-malu gitu. Melihat tingkahku yang aneh eh madeku malah ketawa sambil memanggiku depnaker setelah samapi di rumah made langsung manggilku nengan nama nekar yang merupakan singkatan dari depnaker. Setelah liburanku selesai kamipun kembali ke kambala yang merupakan kampung kelahiranku
        Munkin karena mendengar ceriota dari made ibu malah ikut-ikutan manggil naker, kesal sih kesal tapi iti juga merupakan salah satu panggilan sayang so why not???. Nah itu panggilan ibu. Kalu nenek sama kakekku memanggilku denagn nama Lily, semua oomku memanggilku dengan nama lia, nah sedangkan madeku awalnya manggil aku dengan nama Lia namu, saat kejadian di fakfak waktu itu, made udah ngga pernah manggilku lia lagi melainkan naker sampai sekarang sampai aku udah SMA tetap aja nama itu yang ia gunakan. Intinya aku punya banyak nama di keluargaku hehehehe kerenkan???? Let's say if that's cool hehehe bercanda.
        Ok, demikian ya basa-basi mengenai namaku, sekarang aku akan menceritakan tentang kehidupanku yang sebenarnya. Aku berasal dari keluarga yang sangat sederhana, aku merupakan anak pertama dari empat bersaudara, kalau di tanya apa pekerjaan ayahku, jujur sampai sekarang aku bingung apa pekerjaan ayahku, tetapi aku akan menjawab papaku pegawai perusahan swasta, yup cevron adalah perusahan tempat ayahku bekerja, itupun ketika aku sudah kelas satu SMA. Walaupun ayahku pegai cevron, beliau juga bekerja di kantor kehutanan, perikanan, nelayan, petani, yup itulah pekerjaan ayah
         Demi Allah aku bangga sama ayahku, aku sangat berterimakasih kepada tuhan karena telah memberikan kepadaku sorang ayah yang hebat, karena berkat beliau kelurgaku hidup bahagia, kami tidak kekurangan suatu apapu, dengan penghasilan ayahku aku yakin aku bisa sekolah denagn biaya sendiri tanpa harus ikut beasiswa, tapi aku berfikirnya lain, aku ingin menjadi anak beasiswa denagn begitu aku tidak terlalu merepotkan aytahku, aku sadar anak ayah bukan hanya akau, ketiga adikku juga masih sangat membutuhkan ayah, ibuku juga pasti sangat membutuhkan ayah. Pertama karena ayah merupakan suami sah ibu, kedua ibuku hanya seorang rumah tangga biasa. jadi aku sangat berharap untuk dapat sekolah denga beasiswa, dan alhamdulillah rezekinya nggak kemana. Aku pun mendapat beasiswa untuk sekolah di Dwiwarna.
        Awlanya sih senang bangat , tapi mulai berubag jadi was-was. Mengapa??? Pertama kalau masih dalam papua sih why not??? Ini sekolah di bogor loh, di tanah jawa jau dari papua sudah pasti jauh dari keluarga terutama mama, papa, dan ketiga adikku. Tetepi kemudian aku mikir lagi “ayolah sal, jangan terus-terusan menyusahkan ayahmu toh ini juga demi adik-adikmu juga demi kampun mu” pemikiran itulah yang membawa akau sampai bisa sekolah di Dwiwarna, kalau ngga aku bisa saja menolak beasiswa itu. Jadi intinya aku sekolah di Dwiwarna karena mendapat beasiswa dari PEMDA Kabupaten Kaimana.
       Nah, itu tadi sedikit cerita tentang khidupanku. Know I will tell you about my high school dwiwarna. Seperti yang sudah aku ceritakan di atas, kalau dwiwarna itu merupakan miniaturnya indonesia, tentunya siswa siswinya datang dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk meningkatkan potensi siswa siswi Dwiwarna mempunyai banyak aktivitas untuk itu salh satunya lewat ekstra kulikuler dan intra kulikuler, untuk intra kulikuler selain belajar intara tiap hari, Dwiwarna juga mempunyai semacam persiapan-persiapan olimpiade seperti ekonomi-akuntansi, kimia, biologi, fifika, amtematika, kebumian, komputer dan masih banyak lagi, dan itu semua membuahkan hasil yang baik loh.
      Buktinya banyak siswa-siswi Dwiwarna yang berhasil meraih penghargaan lewat olimpiade di bidangnya masing-masing, baik itu tingkat kabupaten, profinsi, nasionah bahkan internasional sudah di raih oleh Dwiewarna lewat siswa siswinya. Keren kan??????? Intinya kalau kita ada kemauan dan semangat untuk bekerja keras kita pasti bisa, karena tidak ada oran yang bodoh di dunia ini, yang ada hanyalah oarang-oarang pemalas, karena Allah sudah menciptakan manusia dengan kelebihan masing-masing tinggal bagaimana  kita untuk memanfaatkan kelebihan itu dengan sebaik mungkin.
       Untuk ekstra kulikuler dwiwarna mempunya banya ekskul, ada ekskul wajib, juga ada ekskul pilihan, nah untuk ekskul wajib itu ada PALAGAMA (Palapa Gajah Mada Diwarna) merupakan ekskul baris berbaris, SALADEWA (Sahabat Alam Dwiwarna) ini merupakan ekskul pencinta alam. Sama PMR (palang merah remaja) di Dwiwaran di namakan PALADISTA. Untuk ekskul pilihan dwiwarana punya basket, renang, sama futsal. Dari olahraga-olahraga tersebut sudah banyak membuat nama Dwiwarna membumbung tinggi.
                                                                                                                                                                          by salia uriepa